WANITA
TUA
Kebaya,kain
batik,kerudung hitam lusuh
Peneduh
rambut ubanmu
Dari
sengatan sang surya
Beralaskan
sendal jepit usang
Terseok-seok
langkahnya
Menggendong
beban di punggung
Suara
paraunya meneriakkan
Sapu
aren....sapu aren...sapu aren....
Peluh
tak kau hiraukan
Terus
saja tubuh kecilnya
Menyusuri
perumahan
Dari
gang ke gang hingga jalan desa
Sapu
aren....sapu aren....sapu aren....
Engkau
tak pernah putus asa
Menjajakan
dagangan
Demi
sesuap nasi
Untuk
kelangsungan hidup
Walau
engkau telah renta
Namun
tetap gigih usaha
Untuk
tidak menjadi peminta-minta
Ummi
HaPe,Sokaraja 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar